Rabu, 13 Oktober 2010
Keberhasilan diet lebih banyak ditentukan pada malam hari. Meski sudah membatasi makan saat hari sudah mulai gelap, upaya menurunkan berat badan masih bisa gagal jika cahaya lampu terlalu terang. Mengapa bisa begitu?
Penelitian di Ohio State University mengungkap bahwa cahaya terang dapat mengubah sistem metabolisme tubuh. Perubahan itu terjadi karena jam biologis atau ritme sirkardian mudah terpengaruh oleh adanya cahaya.
"Obesitas ternyata dipengaruhi oleh cahaya terang di malam hari, sebagai faktor alami yang berkaitan dengan jam biologis," ungkap Dr Laura Froken yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (12/10/2010).
Ketika melakukan eksperimen dengan tikus, Dr Froken mendapati tikus-tikus cenderung lebih gemuk saat kandangnya selalu diterangi lampu. Padahal pola makan tidak ada yang berubah, demikian juga aktivitas fisiknya.
Terdapat selisih yang cukup signifikan antara berat badan rata-rata antara tikus yang kandangnya selalu terang dengan tikus yang kandangnya gelap di malam hari. Dalam 8 pekan, perbedaan itu mencapai 30 persen.
Meski percobaan itu dilakukan pada tikus, namun hal ini semakin menguatkan anggapan bahwa malam hari adalah saat paling menentukan bagi keberhasilan diet. Makan malam misalnya, lebih mudah menyebabkan gemuk dibandingkan makan siang meski dalam porsi yang sama.
Selain itu, menonton TV dan bermain game hingga larut malam juga sering disebut-sebut sebagai pemicu obesitas. Meski tidak mempengaruhi metabolisme, kedua aktivitas ini kurang melibatkan gerak tubuh sehingga lemak lebih mudah terbentuk.
sumber : Detik.com